BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Sabang letaknya berada di Pulau Weh merupakan bagian dari
Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Pulau Weh dikenal dengan slogan: Point Of Zero Kilometer Republic Indonesia
(Titik Nol. Kilometer Indonesia), ditandai dengan didirikan monumen
untuk menandai dimulainya perhitungan jarak dan luas teritorial Negara Republik
Indonesia. Profil Pulau Weh (Kota Sabang) secara umum terletak diantara 05` 46`
28` dan 05` 54` 28` lintang utara dan 95` 13` 02` s/d 95` 22` 28` bujur Timur
di ujung paling Barat WilayahRepublik Indonesia. Pulau Weh berada pada
ketinggian rata-rata 28 meter di atas permukaan laut, berbatas dengan:
Sebelah Utara
: Kota Madya B. Aceh dan aceh Besar
Barat : Kecamatan Pulau Aceh
Selatan : Samudera Indonesia
Timur : Selat Malaka
Pulau Weh memiliki beberapa pulau di sekitarnya diantaranya Pulau
Rubiah, Klah, Seulako dan Pulau Rondo. Penduduk Sabang jumlahnya 28,703 jiwa,
terdiri atas berbagai etnik suku, agama dan bangsa, termasuk Cina dan India. Untuk
mencapai ke Kota Sabang satu-satunya cara bagi wisatawan adalah dengan
menyeberangi lautan dari pelabuhan Krueng Raya atau pelabuhan Ulee le di Banda
Aceh dengan menggunakan kapal ferry yang akan menyeberang ke pelabuhan Balohan
Sabang, jarak tempuhnya kurang lebih 2 jam. Dari pelabuhan Balohan pilih minibus
atau taxi untuk menuju kota Sabang atau ketempat wisata yang dituju. Jarak
tempuh dengan menggunakan busmini dari kota Sabang menuju ke kawasan wisata
Iboih ( Pulau Rubiah) kurang lebih 45 menit.
Kota Sabang dilengkapi dengan berbagai fasilitas dan sarana umum
yang memadai (hotel, restoran, rumah sakit, apotek, sarana
komunikasi-warpostel, sarana transportasi, Kantor Polisi, Pompa Bensin, Mesjid,
Gereja, Bank, Money Changer, Toserba). Kota Sabang sebagai ODTW Bahari memiliki
tempat-tempat wisata bawah laut dengan beragam jenis binatang dan tumbuhan laut
yang ada di dalamnya, antara lain: Pantai Iboih di lokasi Pulau Rubiah (dikenal
juga dengan taman lautnya), Batee Dua Gapang, Batee Meuroron, Arus Balee,
Seulako’s Drift, Batee Tokong, Shark Plateau, Pantee Ideu, Batee Gla, Pantee
Aneuk Seuke, Pantee Peunateung, Lhong Angen, Pantee Gua, Limbo Gapang, Batee
Meuduro dll.
Sabang memang jauh, tetapi begitu mudah untuk mencapainya.
Satu-satunya cara untuk menuju ke Pulau weh adalah lewat Banda Aceh, ibukota
provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, mempunyai penerbangan langsung dari Penang
dan Kuala Lumpur di Malaysia dan dari Medan, juga beberapa kota besar di
Indonesia. Melalui jalan darat, banyak bus modern non stop dari kota Medan,
akan melalui banyak tempat, seperti lewat jalur barat dan pantai utara atau
dataran tinggi Aceh dan Taman Gunung Leuser. Dari Banda Aceh pilih
minibus/labi-labi yang menuju Pelabuhan Krueng Raya di mana ada ferry yang akan
menyeberang ke pelabuhan Balohan di Pulau Weh dua kali sehari. Atau menggunakan
kapal cepat Km Pulo Rondo/ Km Baruna Duta dari pelabuhan ulee lheu ke pelabuhan
Balohan Dari Balohan pilih minibus atau taxi untuk menuju kota Sabang, kemudian
naik mini bus ke wisata yang terkenal di sana.
Sekitar tahun 301 sebelum Masehi, seorang Ahli bumi Yunani,
Ptolomacus berlayar ke arah timur dan berlabuh di sebuah
pulau tak terkenal di mulut selat Malaka, pulah Weh! Kemudian dia menyebut dan
memperkenalkan pulau tersebut sebagai Pulau Emas di peta para pelaut. Pada abad
ke Sinbad mengadakan pelayaran dari Sohar, Oman, jauh mengarungi melalui rute
Maldives, Pulau Kalkit (India), Sri Langka, Andaman, Nias, Weh, Penang,
dan Canton (China). Sinbad berlabuh di pulau Weh dan menamainya
Pulau Emas. Pedagang Arab yang berlayar sampai ke pulau Web menamakannya
Shabag yang berarti Gunung meletus. Mungkin dari sinilah kata Sabang
berasal, dari Shabag. Dari sumber lain dikatakan bahwa nama pulau Weh berasal
dari bahasa Aceh yang berarti terpisah. Pulau ini pernah dipakai oleh Sultan
Aceh untuk mengasingkan orang-orang buangan. Yang paling penting bagi sejarah Weh
adalah sejak adanya pelabuhan di Sabang. Sekitar tahun 1900, Sabang adalah
sebuah desa nelayan dengan pelabuhan dan iklim yang baik. Kemudian belanda
membangun depot batubara di sana, pelabuhan diperdalam, mendayagunakan dataran,
sehingga tempat yang bisa menampung 25.000 ton batubara telah terbangun.
Kapal Uap, kapal laut yang digerakkan oleh batubara, dari banyak negara, singgah
untuk mengambil batubara, air segar dan fasilitas-fasilitas yang ada lainnya.
Sebelum Perang Dunia II, pelabuhan Sabang sangat penting dibanding Singapura. Di saat
Kapal laut bertenaga diesel digunakan, maka Singapura
menjadi lebih dibutuhkan, dan Sabang pun mulai dilupakan. Pada tahun
1970, pemerintahan Republik Indonesia merencanakan untuk mengembangkan Sabang
di berbagai aspek, termasuk perikanan, industri, perdagangan dan lainnya.
Pelabuhan Sabang sendiri akhirnya menjadi pelabuhan bebas dan menjadi salah satu
pelabuhan terpenting di Indonesia. Tetapi akhirnya ditutup pada tahun 1986.
Iboih memiliki lebih dari 50 bungalow dan 6 restoran yang dapat
dipilih. Kebanyakan bungalow yang ada adalah yang sederhana tetapi nyaman.
Ada yang mempunyai kamar mandi ada juga yang tidak. Para pengunjung tidak akan
mengalami kesulitan dalam mencari makanan, baik makanan lokal maupun eropa,
semua bisa didapat dari restoran maupun warung nasi. Gapang
memiliki lebih dari 30 bungalow dan 4 restoran. Beberapa ada yang begitu mewah
dan mahal, tetapi ada juga yang sederhana tetapi nyaman. Ada yang memiliki kamar
mandi, AC dan TV, tapi ada juga yang tidak memiliki
kamar mandi sama sekali. Banyak pilihan makanan yang dapat dipilih dari
restoran dan kedai nasi yang ada. Pantai Lhueng Angen mempunyai 10 bungalow dan 1
restoran, sederhana tetapi nyaman. Makanan eropa bisa
didapat dari restoran yang dekat dengan bungalow.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan
dari kuliah kerja lapangan (KKL) ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk
menempuh pengalaman atau melihat dari dekat dunia kerja pada daerah yang ada
kaitannya dengan kajian bidang ilmu yang bersangkutan.
b. Dapat
memahami rangkaian kegiatan pada daerah tersebut
c. Dapat
memberikan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah
1.3. Waktu Dan Tempat
Kuliah
kerja lapangan (KKL) II di sabang ini dilakukan pada beberapa tempat, antara
lain sebagai berikut :
a. Pelabuhan
Ule lee, dilakukan pada hari sabtu, 14 mei 2011, pukul 03.00 WIB.
b. Sumur
tiga, dilakukan pada hari minggu, 15 mei 2011, pukul 09.30 WIB.
c. Mata
ie, dilakukan pada hari minggu, 15 mei 2011, pukul 12.00 WIB.
d. Benteng
jepang kelurahan anoi hitam, dilakukan pada hari minggu, 15 mei 2011, pukul
01.00 WIB.
e. Anoi
hitam, dilakukan pada hari minggu 15 mei 2011, pukul 02.00 WIB.
f. Jaboi,
dilakukan pada hari minggu 15 mei 2011, pukul 04.00 WIB.
g. Danau
aneuk laot, dilakukan pada hari senin, 16 mei 2011, pukul 09.30 WIB.
h. Bendungan
Paya Sinara Kec. Suka karya, dilakukan pada hari senin, 16 mei 2011, pukul
10.30 WIB.
i.
Pria laot, dilakukan pada
hari senin 16 mei 2011, pukul 11.30 WIB.
j.
KM 0, dilakukan pada
hari senin 16 mei 2011, pukul 01.00 WIB.
BAB II
PROSEDUR KERJA
2.1.
Alat Dan Bahan Serta Fungsinya
Alat dan bahan
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a.
Larutan HCl
b.
Larutan H2O2,
untuk menguji ada tidaknya bahan organik dalam tanah
c.
Termometer air, untuk
mengukur suhu air
d.
Termometer udara, untuk
mengukur suhu udara
e.
Luv, untuk melihat
struktur material dalam tanah
f.
Meteran, untuk mengukur
kedalaman permukaan air laut
g.
Pisau, untuk menggores
tanah
h.
Ph, untuk melihat waena
tanah dan air
i.
Spet 1, untuk
pengambilan HCl
j.
Spet 2, untuk
pengambilan H2O2
k.
Rol dan busur, untuk mengukur
kemiringan lereng
2.2.
Manfaat Praktikum
Setelah
melakukan penelitian di beberapa tempat ini, mahasiswa di harapkan dapat :
a.
memahami dan mengetahui
suhu udara, suhu air, kelembaban, ph tanah, kedalaman air, bentuk lahan, dan
kemiringan lereng pada tiap-tiap tempat.
b.
mahasiswa dapat
membandingkan perbedaan dari tempat yang satu dengan tempat yang lainnya.
c.
Kegunaan dari berbagai
jenis alat
d.
Mengetahui
tempat-tempat yang di jadikan penelitian untuk tahap selanjutnya.
2.3. Kegiatan Yang Di Lakukan
Adapun
kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adlah sebagai berikut :
1. Mengukur PH air dan
tanah
2. Mengukur air sumur dan
air laut
3. Mengamati bentuk
lahan dan kemiringan lereng
4. Mengamati tumbuhan
(vegetasi)
5. Mengukur kelembapan
udara.
6. Mengukur suhu udara.
7. Mengukur kecapatan
angin dan tekanan udara.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pelabuhan Ule Lee
Pelabuhan
ule lee merupakan rute pertama yang harus kita tempuh untu menuju ke Sabang
jika kita melakukan perjalanan dari Banda Aceh, karena perjalanan ke sabang
harus dilakukan dengan mengendarai kapal laut.
Hasil penelitian adalah sebagai
berikut :
a. Kecepatan
angin saat berangkat, 0,4 km/jam.
b. Kelembapan
udara, 77,5 %.
c. Temperatur
udara, 29,6 oC.
3.2.
Sumur Tiga
Pantai
Sumur Tiga merupakan objek Wisata pantai yang indah disalah satu Provinsi Aceh,
terletak di Desa Ie Meulee, Pulau Weh. Pantai Pantai Sumur Tiga yang berpasir
putih dengan panorama alam yang begitu mempesona.Pantai ini banyak diminati
oleh wisatawan lokal maupun wisatawan asing, selain itu banyak olahraga pantai
yang disediakan seperti diving dan snorkling. Banyaknya fasilitas yang ditawarkan
membuat pantai ini banyak dikunjungi wisatawan.
( Gambar 1.
Inilah bentuk sumur tiga, dimna kondisinya sudah hampir tidak terurus lagi )
Hasil
penelitian dilapangan adalah sebagai berikut :
a. Suhu
udara, 32oC
b. Suhu
air, 29oC
c. Kelembaban,
79 Mmhg
d. Ph
tanah, 7 (netral)
e. Kedalaman
sumur air, 3.70 cm
f. Kemirimhan
lereng, 130 cm sehingga lerengnya dikatakan terjal.
g. Vegetasi,
pohon kelapa, tapak kuda, semak belukar, dan lain-lain.
h. Bentuk
lahan, akibat proses patahan maka lahan mengalami sesar
3.3.
BENTENG ANO HITAM
Yang
dimaksud Benteng Anoi Itam adalah benteng peninggalan Jepang pada jaman dahulu
di Anoi Itam, Benteng ini terletak diatas bukit kota atas Sabang yang kini
menjadi bukti sejarah. Dari atas benteng ini kita dapat menikmati keindahan
panorama kota Sabang. Di masa lalu benteng ini dijadikan sebagai tempat
berlindung bagi pasukan Jepang. Banyak benteng Jepang tersebar di seluruh pulau
Weh ini dan menjadi alasan mengapa pulau ini dikenal sebagai “Kota Seribu
Benteng”. Benteng-benteng itu semuanya dibangun antara tahun 1942 dan 1945 yang
dulunya saling terhubung melalui terowongan-terowongan yang sekarang ditutup
karena alasan keamanan. Meski demikian, di Anoi Itam salah satu pantai yang ada
di Sabang masih banyak benteng perlindungan dalam kondisi cukup baik.
Selain
itu ada juga tempat benteng besar dengan banyak pintu masuk ke terowongan di
Gunung Batu. Bungalow Flamboyan di Lhong Angen dibangun di bekas lokasi kamp
Jepang dan masih banyak peninggalan yang dapat ditemui. Konon, benteng ini juga
disebut sebagai tempat yang sering dikunjungi oleh hantu-hantu Jepang. Benteng
ini sempat menjadi tempat penyimpanan amunisi bagi armada Jepang.
Gambar 2. ( Inilah kondisi
benteng Anoi Itam, jika diperhatikan dengan seksama benteng ini bisa memberikan
nilai plus untuk meningkatkan pariwisata )
Hasil
penelitian dilapangan adalah sebagai berikut :
-
N = 5o 501
49,211
-
E = 950 221
25,711
-
Elevsi = 26 meter.
-
Kecepatan angin =
8,5 km / jam.
-
Kelembapan udara = 71,6
%.
-
Suhu = 390
C.
-
Tekanan udara = 1019
milibar / 11,09 ATM.
-
Ph air laut = 8.
-
Ph tanah = 7.
-
Kemiringan lereng = 20o
3.4.
ANOI HITAM
Anoi hitam merupakan benteng pengintai yang terletak di Kelurahan Anoi
Hitam, Kecamatan Suka Jaya. Benteng ini memiliki tiga buah bangunan, dan sebuah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat pengintaian yang diletakkan di pinggir
laut pada sebuah ketinggian. Bangunan pertama ini berdenah persegiempat dengan
bagian depan bangunannya berdenah setengah lingkaran. Di dalamnya terdapat tiga
ruangan, sebuah ruangan berada di tengah dan ukurannya lebih luas dibandingkan
ruangan lainnya. Ruangan tersebut berfungsi sebagai tempat meriam. Pada saat
penelitian meriam tersebut terdapat di bawah pintu masuk bangunan tersebut.
Kemudian ruangan lain mengapit ruangan utama memiliki ukuran yang lebih kecil
serta keletakkannya agak ke bawah dari tanah sekitarnya.
Masih di wilayah Kelurahan Anoi
Hitam berjarak sekitar 1,5 km terdapat bangunan pengintaian berdenah
persegiempat yang ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan bangunan lainnya.
Bangunan itu terdapat di pinggir laut dan menghadap ke arah timurlaut. Bangunan
tersebut berukuran 4 m x 2 m, berpintu dan memiliki dua buah lubang pengintaian
di samping kiri dan kanan untuk memantau arah utara dan timur. Di bagian atap
bangunan terdapat cerobong sebanyak empat buah.
Gambar 3. ( Suasana pantai Anoi Itam dengan
pasir yang hitam bagaikan butiran mutiara, sehingga dapat menghipnotis banyak
pengunjung )
Hasil penelitian dilapangan adalah sebagai berikut :
-
N = 50 501 1411
-
E = 950 221 26,511
-
Tinggi 2 m DPL.
-
Kelembapan udara = 73,4.
-
Tekanan udara = 1018 milibar.
-
Kemiringan lereng = 90.
-
Suhu air = 2,90.
-
Ph air laut = 8.
-
Ph pasir hitam = 8.
3.5.
MATA IE
Gambar 4. ( Mata Ie sebutan untuk tempat ini, karena
bagai manapun kondisi cuaca dan iklim
tempat ini selalu menghasilkan air. )
Hasil
penelitian dilapangan adalah sebagai berikut :
-
N = 50 511
51.611
-
E = 950 211
1411
-
Kelembapan udara = 69,1
%.
-
Elevasi = 12 m.
-
Suhu udara = 34,1 0C.
-
Kecepatan angin = 0,2
km /jam.
-
Kecepatan udara = 10120
milibar / 1,024 ATM.
-
Suhu air = 260.
-
Ph air = 6.
3.6.
PRIA LAOT
Untuk
menuju objek wisata ini bisa dengan menggunakan mobil angkutan umum, bisa juga
dengan merental mobil atau sepeda motor. Jarak dari pusat kota Sabang sekitar 7
km. Objek wisata ini belum dikelola dengan baik, sehingga kesannya tidak ada
kepedulian dari pihak Pemko Sabang atau instansi terkait, padahal kalau
dikelola dengan baik akan menghasilkan PAD ( Pendapatan Asli Daerah) bagi kota
kecil ini.
Sungai Pria
Laot berhulu dari Gunung Sarung Keris. Di tengah-tengah hutan, teidak terlalu
jauh dari desa Pria Laot, sungai tersebut berubah menjadi air terjun bertingkat
yang menakjubkan. Disana Anda dapat berenang di bawah air terjun, atau sekedar
menikmati suasanan hutan lindung dengan kupu-kupu yang bertebaran di
sekelilingnya. Air terjun tesebut terletak 1,7 km dari jembatan Pria Laot.
Gambar 5. ( Gelembung
udara yang keluar bersamaan dengan Gas yang dihasilkan melalui proses vulkanik
aktif yang terdapat didaerah tersebut )
Hasil
penelitian dilapangan adalah sebagai berikut :
-
N = 50 501
34,011
-
E = 950 171
08,811
-
Elevasi = 5 meter DPL.
-
Kelembapan udara = 53
%.
-
Suhu udara = 31 oC.
-
Tekanan udara = 1020
milibar.
-
Kelembapan = 64 oC.
-
Ph airlaut = 7.
-
Kecepatan angin = 1,6
km / jam.
-
Suhu air didih = 36oC.
-
Suhu air laut = 24oC.
-
Vegetasi = tumbuhan
hutan dan semak belukar.
3.7.
JABOI
Wisata Gunung Berapi Jaboi, demikian nama yang tertera
pada pintu gerbang, terletak di ketinggian antara 100 m (dpl) hingga mendekati
200 m (dpl). Posisi geografis pada sekitar 5°47’57.51″N dan
95°19’36.01″E.
Gambar
6. ( Tempat wisata merapi yang ada disabang yaitu
terdapat di Jaboi, lihat dan perhatikan asap yang keluar dari kawah yang masih
aktif. )
Dari Balohan kita menyusuri jalan aspal ke arah selatan, dan jalur ini
adalah termasuk jalur lingkar pulau Weh. Jalan aspal berkontur rapat dengan
satu dua lokasi yang “agak rusak” (setidaknya ini adalah kondisi pada awal
tahun 2008) masih layak dilalui dengan kendaraan ringan sekelas 1300 – 1800 cc.
Kota Jaboi sendiri terletak sekitar 6 km dari Balohan. Kota kecil ini
berpenduduk relatif campuran dari berbagai suku di Indonesia, dan ini adalah
kondisi “pada umumnya” untuk kota-kota di Pulau ini. Keberagaman penduduk menyebabkan
kemudahan kita berkomunikasi, jika kita memerlukan petunjuk tentang sesuatu
selama dalam perjalanan ini.
Saat jarak tempuh mencapai sekitar 6,5 km dari Balohan,
kita dapati sebuah simpangan arah kanan (arah Barat). Inilah arah lokasi
“wisata belerang” Jaboi. Mengikuti jalan ini, yang semakin menanjak, disuguhi
pemandangan kebun rakyat di kanan-kiri jalan. Dan sekitar 1-1,5 km kemudian
kita akan mencapai “pintu gerbang” di sisi kanan jalan. Belum ada tempat parkir
yang representatif, jadi cukup parkirkan kendaraan di bahu jalan. Tidak perlu
khawatir akan kendaraan lain yang bersimpangan, karena memang relatif tidak
banyak mobil yang melewati jalan ini.
Melewati parit, kemudian menanjak tebing yang cukup curam dengan
ketinggian sekitar 2 meter. Sesampai disini, setelah melewati beberapa pepohon
yang mulai meranggas, kita baru memasuki ‘padang’ yang kedua, yang jauh lebih
luas dibandingkan yang pertama. Bongkahan-bongkahan bebatuan berwarna putih ada
dimana-mana. Dan untuk melintasi bebatuan ini cukup menantang karena tidak ada
medan yang rata, semua berbatu tidak beraturan, dan bebatuan yang kecil tidak
terekat dengan yang lain (cepat gugur jika diinjak). Dari tengah lokasi ini
terlihat banyak sudut pandang yang menarik. Arah Timur Laut, dari sela-sela
pucuk pepohonan rimbun yang terletak lebih rendah dari padang ini terlihat
teluk Balohan yang membiru. Cantik.
Hasil
penelitian dilapangan adalah sebagai berikut :
Atas
:
-
N = 50 471
59,611
-
E = 90o 191
36,111
-
Elevasi = 105 meter
DPL.
Bawah
:
-
N = 5o 471
5311
-
E = 95o 191
43,811
-
Elevasi = 48 meterDPL.
Kanan
:
-
N = 5o 471
56,711
-
E = 95o 191
35,311
-
Elevasi = 88 meter DPL.
Kiri
:
-
N = 5o 471
58,611
-
E = 95o 191
39,611
-
Elevasi = 85 meter DPL.
-
Suhu udara = 32oC
-
Suhu air = 80oC
-
Kelembaban = 59 Mmhg
-
Ph tanah = 6 dan tidak
mengandung bahan organik
-
Kemirimhan lereng = 110O
sehingga lerengnya dikatakan terjal.
-
Vegetasi = semak belukar.
3.8.
TUGU KM 0
Tugu Nol Kilometer RI atau biasa
disebut Monumen Kilometer Nol terletak di desa Iboih Ujong Ba’u 29 kilometer di
sebelah barat kota Sabang dan sekitar 5 km dari Iboih. Monumen ini dibangun di
ujung tebing setinggi 22,5 meter yang menghadap Samudra Hindia. Dalam bahasa
Indonesia Monumen ini disebut Kilometer Nol yang mempunyai symbol burung
garuda, burung Garuda legendaries yang terukir padanya.
Para pengunjung bisa mendapat sertifikat dari agen penjalanan resmi mana
pun di sabang sebagai bukti kunjungan mereka pada lokasi geografis yang unik
ini. Monumen kilometer tujuh terletak sekitar 7 km dari Monumen Kilometer Nol.
Hal yang menarik adalah fakta bahwa Monumen ini dulunya merupakan titik Minumen
Kilometer Nol namun dipindahkan ke lokasinya yang sekarang sebagai hasil survey
geografis yang lebih baik dan menyeluruh.
Hasil penelitian
di lapangan adalah sebagai berikut :
a.
Posisi lintang 5o 54’ 21,
99” LU
Posisi bujur 95o 12’ 59,
02” BT
b.
Ketinggian 35,9 m
c.
Ph tanah, 6
d.
Suhu tanah, 30oC
e.
Kelembaban, 71 Mmhg
f.
Suhu udara, 30o
g.
Topografi, berbukit dan bergelombang
h.
Vegetasi, pohon ketapang, hutan
hujan tropis, dan lain-lain.
3.9.
BENDUNGAN PAYA SEUNARA KEC. SUKA KARYA.
Merupakan
salah satu sumber air tawar yang berguna bagi masyarakat yang ada di kota
Sabang.
Hasil
penelitian di lapangan adalah sebagai berikut :
-
N = 5o 501
39,811
-
E = 65o 191 27,511
-
Elevasi = 92 meter DPL.
-
Kecepatan angin = 6 km / jam.
-
Kelembapan = 74,2.
-
Suhu udara = 30 – 31oC.
3.10. DANAU
ANEUK LAOT.
Konon kisahnya dahulu kala, Pulau Weh itu sebenarnya
bersatu dengan Pulau Sumatera. Namun dalam sebuah gempa bumi dahsyat, keduanya
terpisah seperti kondisi sekarang yang berjarak 18 mil! Akibat gempa itu lagi,
Pulau Weh menjadi tandus dan gersang.
Lalu ada seorang putri
jelita di Pulau Weh yang meminta pada Tuhan agar Pulau Weh tidak gersang. Ia
lalu membuang seluruh perhiasannya ke laut sebagai "kaulnya".
Kemudian hujan pun turun, disusul gempa bumi. Akhirnya terbentuklah sebuah
danau yang kemudian diberi nama Aneuk Laot di tengah-tengah pulau itu. Putri
itu sendiri kemudian terjun ke laut.
Tak usah
dipermasalahkan benar-tidaknya, sebab namanya saja legenda. Tetapi yang pasti
Danau Aneuk Laot seluas 30 hektar itu masih ada hingga sekarang. Dengan kapasitas
air 7 juta ton, danau itu menjadi sumber air minum utama penduduk Sabang.
Sementara sumber cadangan air datang dari empat danau lagi, Danau Paya Seunara,
Paya Karieng, Paya Peuteupen dan Paya Seumesi.
Hasil
penelitian di lapanngan adalah sebagai berikut :
-
N = 5o 201
22,711
-
E = 95o 191
29,611
-
Kelembapan = 70,0.
-
Ketinggian = 31 meter DPL.
-
Suhu udara 28oC.
-
Tekanan udara = 1020 milibar.
-
Kecepatan angin = 6,2 km / jam.
-
Ph air = 7 → netral.
-
Suhu air = 29oC.
-
Ph tanah = 7.
BAB IV
PENUTUP
4.1.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan yang dapat di ambil dari laporan ini yaitu hasil-hasil penelitian
yang dilakukan di kota sebang di beberapa tempat seperti : tempat penelitian
pertama yaitu sumur tiga yang terletek di kelurahan ie meule, kecamatan suka
jaya. Di sumur tiga ini hasil penelitian yang kami dapat adalah Suhu udara, 32oC,
Suhu air, 29oC, Kelembaban, 79 Mmhg, Ph
tanah, 7 (netral), Kedalaman sumur air, 3.70 cm, Kemirimhan
lereng, 130 cm sehingga lerengnya dikatakan terjal. Vegetasi yang
terdapat di daerah sumur tiga seperti pohon kelapa, tapak kuda, semak belukar,
dan lain-lain. Bentuk lahan, akibat proses patahan maka lahan
mengalami sesar.
Wisata Gunung Berapi Jaboi, yang tertera pada pintu gerbang, terletak
di ketinggian antara 100 m (dpl) hingga mendekati 200 m (dpl). Posisi geografis
pada sekitar 5°47’57.51″N dan 95°19’36.01″E. Padang belerang yang
pertama ditemui tidak terlalu luas. Bau menyengat sudah sangat terasa sejak di
gerbang lokasi tadi. Kepulan uap belerang terlihat di beberapa bagian lokasi.
Berjalan agak dalam, sedikit menanjak, kemudian akan ditemui semacam parit
besar. Pada ujung parit ini terdapat air yang cukup panas. Mungkin bisa untuk
merebus telur, sebagaimana lokasi wisata belerang lainnya.
Lubang Jepang di Batubara dan benteng-benteng di Pulau We merupakan
bangunan yang dibangun sebagai kubu pertahanan di wilayah pesisir untuk
mengawasi bagian lautnya. Bahan bangunan yang digunakan untuk pembangunannya
hampir sama di kedua tempat tersebut, yaitu menggunakan bahan batuan dan semen.
Bentuk bangunannya dan ruangan-ruangan di dalamnya disesuaikan dengan kebutuhan
dan fungsi bangunannya. Menilik bentuk bangunan yang umumnya berukuran kecil
Lubang Jepang di Batubara berfungsi sebagai bangunan penjagaan sebagai bagian
pertahanan terhadap musuh dari arah laut. Di Batubara tidak ditemukan bangunan
berukuran besar dengan banyak ruangan yang difungsikan sebagai gudang mesiu,
atau logistik seperti halnya yang ditemukan di Pulau Weh. Paya Seunara dan
Danau Aneuk laot merupakan sumber air tawar bagi masyarakat sabang.
DAFTAR PUSTAKA
Http//Www.sabangisland.Com
http://visitaceh.com/visitaceh/dir_tour.asp?page=wisata&kab=1172&map=yes&lang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar